Air Payau Itu Apa?
Banyak masyarakat di Indonesia—terutama di daerah pesisir, rawa, dan dekat estuari sungai—sering mendengar istilah air payau. Namun, masih banyak yang bertanya: air payau itu apa?
Secara sederhana, air payau adalah jenis air yang memiliki kadar garam lebih tinggi dari air tawar, tetapi lebih rendah dari air laut. Air ini biasanya memiliki tingkat salinitas antara 0,5 – 30 ppt (parts per thousand).
Air payau sering dijumpai di wilayah pantai, delta sungai, dan daerah dengan intrusi air laut. Selain itu, kondisi lingkungan seperti evaporasi tinggi dan penurunan muka tanah juga dapat memicu peningkatan kadar garam. Oleh karena itu, daerah pesisir dan kawasan urban dengan aktivitas industri cenderung lebih rentan terhadap fenomena ini.
Ciri-Ciri Air Payau
Beberapa ciri air payau yang paling mudah dikenali antara lain:
- Rasanya sedikit asin
- TDS lebih tinggi dari air tawar
- Tidak layak langsung diminum
- Menyebabkan korosi pada pipa
- Membutuhkan filtrasi khusus untuk diproses
Di sisi lain, kadar TDS air payau yang bisa mencapai lebih dari 1.500 ppm membuatnya tidak aman digunakan tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Sumber-Sumber Air Payau di Indonesia
Air payau umumnya muncul akibat beberapa proses alam dan aktivitas manusia. Misalnya, intrusi air laut ke akuifer air tawar sering terjadi pada wilayah pesisir. Selain itu, pencampuran air sungai dan air laut di estuari juga menciptakan karakter air payau.
Beberapa daerah di Indonesia yang paling sering mengalami kondisi ini meliputi:
- Pesisir Jakarta Utara
- Indramayu
- Bali Selatan
- Lombok
- Kawasan industri dekat pantai
Menurut media nasional seperti Kompas dan CNN Indonesia, fenomena intrusi air laut ini semakin meningkat akibat perubahan iklim dan penurunan permukaan tanah.
Cara Mengolah Air Payau Menjadi Air Bersih
Karena tingginya salinitas, air payau memerlukan metode pengolahan khusus. Selanjutnya, beberapa teknik berikut dapat digunakan untuk meningkatkan kualitasnya:
1. Reverse Osmosis (RO) — Metode paling efektif
Reverse Osmosis (RO) adalah teknik paling efisien untuk menurunkan kadar garam pada air payau. Teknologi ini mampu menurunkan TDS hingga 97–99% dan digunakan secara luas di hotel, industri, fasilitas air minum, dan perumahan.
Untuk menjaga kinerja membran tetap optimal, penting menggunakan bahan perawatan seperti Reverse Osmosis Cleaning Agent.
Sebagai hasilnya, sistem RO dapat bertahan lebih lama dan bekerja lebih efisien.
2. Distilasi
Metode ini memanfaatkan proses penguapan air dan pengembunan. Namun, kelemahannya adalah kebutuhan energi yang sangat tinggi sehingga sering digunakan hanya pada kondisi tertentu.
3. Elektrodialisis
Teknik ini menggunakan listrik dan membran khusus untuk memisahkan ion garam. Oleh karena itu, elektrodialisis umumnya diterapkan pada skala industri yang memerlukan output besar.
4. Kombinasi Filtrasi & Pretreatment
Pretreatment sangat penting untuk menjaga membran RO tetap aman dari kerak dan fouling.
Produk pendukung dapat ditemukan dalam kategori Chemicals & Filter Media GLS.
Mengapa Air Payau Perlu Diolah?
Air payau yang tidak diolah berpotensi menyebabkan:
- Kerak pada peralatan
- Korosi pipa
- Rasa yang tidak layak
- Kontaminasi mineral atau logam berat
Menurut National Geographic Indonesia, kualitas air payau yang buruk dapat berdampak pada kesehatan dan proses industri. Pada akhirnya, pengolahan air payau menjadi sangat penting untuk kebutuhan konsumsi dan operasional.
Jadi, Air Payau Itu Apa?
Air payau itu apa?
Air payau adalah air dengan kadar garam menengah antara air tawar dan laut. Dengan demikian, air ini memerlukan teknologi pengolahan lanjutan seperti Reverse Osmosis untuk menjadi air yang aman digunakan.
PT. Gapura Liqua Solutions hadir dengan solusi pengolahan air payau yang modern dan efisien untuk berbagai kebutuhan.
